Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keberagaman budayanya, termasuk rumah adat yang berbeda di setiap daerahnya.

Setiap suku di daerah ini memiliki bentuk dan arsitektur rumah adat yang unik, mencerminkan budaya dan tradisi mereka.

Untuk kamu yang ingin lebih mengetahui tentang rumah adat NTT, yuk simak ulasan berikut ini !

Sejarah Rumah Adat NTT

Rumah adat di NTT beragam jenisnya dan menyimpan keunikannya tersendiri. Pada bagian ini kita akan membahas sejarah salah satu dari rumah adat yang ada di NTT yaitu rumah Musalaki.

Rumah adat Musalaki adalah rumah tradisional yang berasal dari suku Ende di Pulau Flores.

Nama “Musalaki” sendiri berasal dari kata “Mosa” yang berarti besar dan “Laki” yang berarti pemimpin, sehingga Musalaki dapat diartikan sebagai rumah besar pemimpin atau kepala suku.

Rumah ini biasanya dibangun di pusat desa dan menjadi tempat tinggal serta pusat kegiatan sosial dan adat.

Musalaki juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka dan tempat berlangsungnya upacara-upacara adat penting.

Jenis – Jenis Rumah Adat NTT

1. Rumah Musalaki

Rumah Adat Musalaki
Rumah Adat Musalaki – Sumber : PDIP Kreatif

Musalaki adalah salah satu rumah adat yang menjadi simbol Nusa Tenggara Timur (NTT). Rumah ini adalah yang paling umum dan tersebar luas di NTT.

Bentuknya segi empat dengan atap menjulang yang melambangkan persatuan dengan Sang Pencipta. Atapnya menyerupai layar perahu, mengingatkan pada nenek moyang suku Ende Lio yang menggunakan perahu.

Rumah Musalaki berfungsi sebagai tempat tinggal kepala suku atau kepala adat di kawasan Ende Lio.

Selain itu, rumah adat ini juga digunakan untuk upacara adat, ritual, diskusi, dan berbagai kegiatan adat lainnya.

2. Rumah Adat Lopo

Rumah Adat Lopo
Rumah Adat Lopo – Sumber : beritanusra.com

Biasanya rumah adat digunakan sebagai tempat tinggal tetapi berbeda dengan Rumah adat lopo, rumah ini berfungsi sebagai tempat musyawarah dan penyimpanan hasil pertanian.

Ciri khas rumah ini adalah atap berbentuk kerucut yang terbuat dari bambu dan alang-alang, ditopang oleh empat tiang. Atapnya memiliki sekitar tiga tingkat dengan fungsi yang berbeda-beda.

3. Rumah Adat Sumba 

Rumah adat Sumba (Uma Bbatangu)
Foto Rumah adat Sumba (Uma Bbatangu) – Sumber : commons.wikimedia.org

Rumah adat Sumba terdiri dari dua jenis, yaitu Uma Bokulu dan Uma Mbatangu, yang keduanya dapat ditemukan di Kampung Adat Praijing, Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Sumba.

Rumah-rumah ini memiliki plafon tinggi dan tampil sangat unik serta eksotik. Berbentuk persegi panjang, rumah adat Sumba ditopang oleh empat tiang dan tidak memiliki jendela, tetapi terdapat area terpisah untuk pria dan wanita.

Langit-langit yang tinggi memiliki makna filosofis di setiap tingkatannya: atap melambangkan dunia atas yang suci, rangka rumah melambangkan dunia tengah, dan bagian bawah rumah melambangkan dunia bawah atau dunia kematian.

Rumah adat ini digunakan sebagai tempat tinggal dan juga untuk upacara adat.

4. Rumah Adat Ume Kbubu

ume kbubu
ume kbubu – Sumber : dimensiindonesia.com

Ume Kbubu memiliki bentuk yang unik karena berbentuk bulat. Rumah ini adalah tempat tinggal suku Dawan di wilayah Timor.

“Ume” berarti rumah dan “kbubu” berarti bulat atau bundar. Struktur rumah adat ini terdiri dari atap, tiang, dan dinding. Atap rumah Ume Kbubu terdiri dari 9 elemen yang masing-masing memiliki fungsi tertentu.

Dinding rumah terbuat dari bambu dan berfungsi sebagai penghubung bilah-bilah bambu. Konsep rumah ini terbagi menjadi beberapa ruangan seperti Tuna, Halal Nana, dan Hau Monef, di mana setiap ruangan memiliki fungsi khusus terkait dengan kegiatan keagamaan tradisional suku Dawan.

5. Rumah Mbaru Niang 

Mbaru Niang di Desa Wae Rebo
Mbaru Niang di Desa Wae Rebo – Sumber : Istock

Rumah adat yang juga terkenal di NTT adalah rumah adat Mbaru Niang yang berasal dari Desa Wae Rebo. Desain rumah adat Mbaru Niang sangat unik dan berbeda dari rumah adat lainnya.

Jika rumah adat Musalaki hanya diperuntukkan bagi kepala suku, rumah adat Mbaru Niang digunakan oleh masyarakat setempat.

Arsitektur rumah adat Mbaru Niang sangat menarik karena berbentuk kerucut, memberikan kesan seperti tenda besar. Tinggi rumah adat ini bisa mencapai sekitar 15 meter.

Itulah tadi ulasan terkait rumah adat NTT yang akan memperluas wawasanmu tentang rumah adat di Indonesia.