Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu – Era digital seperti saat memberikan banyak perubahan dan kemudahan di berbagai aspek kehidupan. Salah satu kemudahan yang kita dapatkan di era digital saat ini ialah kemudahan dalam mengakses segala informasi. Kita dapat mengakses informasi dengan mudah di media sosial saat ini. Media sosial kini kerap dijadikan sebagai tempat untuk berbagi informasi, semua informasi bisa kamu akses di sini, salah satunya informasi lowongan kerja.
Mudahnya mengakses informasi lowongan kerja tentunya sangat dimafaatkan oleh pencari kerja untuk mendapatkan lowongan kerja di media sosial. Bisa dikatakan media sosial kini memberikan dampak positif bagi mereka. Namun, tak jarang media sosial dapat berdampak negatif jika kita tidak bisa memilahnya dengan baik. Contohnya saat ini, di kemudahan dalam mengakses info lowongan kerja, ada saja orang memanfaatkan kemudahaan ini untuk berbuat hal yang tidak bertanggung jawab dengan men-share lowongan kerja palsu.
Lowongan kerja palsu kini banyak beredar di media, ini menjadi modus penipuan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tak sedikit orang yang telah terjerat dengan lowongan palsu, karena kurang memperhatikan lowongan tersebut. Agar tidak terjerat dengan modus satu ini, kamu sebaiknya memperhatikan dan mengetahui ciri-ciri dari lowongan fiktif yang dapat merugikan mu. Banyak orang yang belum mengetahui ciri-ciri dari lowongan kerja palsu ini. Berikut kami akan berikan ciri-ciri dari lowongan kerja palsu ini.
Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu
1. Persyaratan sangat mudah
Pada iklan lowongan kerja, di dalamnya akan berisi tentang persyaratan-persyaratan dan kualifikasi untuk kandidat. Apakah wajar jika persyaratan yang diberikan sangat mudah? Pada lowongan palsu, informasi tentang persyaratan ini cenderung mudah dan tidak masuk akal. Jika kamu rasa persyaratannya tidak masuk akal, maka kamu wajib untuk berhati-hati.
Perlu kamu ketahui, bahwa setiap perusahaan akan mencantumkan syarat yang sesuai dengan posisi yang di cari. Tidak masuk akal jika perusahaan tersebut membuka lowongan pada suatu posisi dengan syarat yang sangat amat gampang dan kurang relevan dengan posisi tersebut. Jika lowongan memiliki syarat tidak masuk akal, seperti tanpa tes, menerima semua jenjang pendidikan, bahkan langsung menerima untuk bekerja, dapat dipastikan bahwa lowongan tersebut fiktif.
Perusahaan asli membutuhkan waktu setidaknya 1-2 minggu untuk proses perekrutan. Selain itu, perusahaan jika akan menyaring kandidat berdasarkan skill, pengalaman kerja dan pendidikan kandidat. Jika semua hal tersebut sesuai dengan kualifikasi yang dicari, maka kandidat tidak langsung diterima, melainkan harus menlanjutkan tes ke tahap berikutnya, yakni interview kerja. Jika proses perekrutan tak seperti ini, maka dapat dipastika lowongan kerja tersebut palsu.
2. Nama perusahaan dan alamatnya tidak jelas
Jika kamu mendapatkan lowongan kerja yang tidak jelas dan ragus dengan perusahaan tersebut, cobalah untuk searching di internet nama perusahaan tersebut. Dengan ini, kamu akan mendapatkan ulasan yang bisa membantu kamu untuk mengetahui kejelasan dari perusahaan tersebut. Biasanya, jika perusahaan tersebut berbau fiktif, maka akan banyak ulasan yang mengaitkan dengan kata palsu, atau fiktif pada ulasan tersebut.
3. Berisi pemungutan biaya
Catat! Perusahaan asli tidak pernah meminta uang kepada kandidat sejak interview hingga offering letter. Perusahaan tidak akan pernah mengharuskan kandidat untuk membayar. Hal ini kerap terjadi, perusahaan fiktif kerap meminta sejumlah uang untuk proses rekrutmen. Mereka biasanya berdalih bahwa uang tersebut akan digunakan untuk membeli tiket pesawat, sewa tempat pelatihan, ongkos training atau administrasi. Tidak ada perusahaan yang memungut biaya ke kandidat, malah perusahaan yang akan membayar kamu nantinya.
4. Banyak typo
Lowongan kerja palsu kerap menggunakan kalimat yang berbelit-belit, EYD berantakan,serta logo perusahaan tidak jelas atau tidak rapi. Jika kamu mendapatkan lowongan kerja sepert ini, maka jangan langsung terkecoh dengan rayuan-rayuannya. Baca dulu dengan baik dan cari informasi tentang perusahaan tersebut agar kamu dapat mengetahui dengan jelas.
5. Nominal gaji fantastis di iklan
Untuk menarik perhatian para pencari kerja, tak jarang lowongan fiktif mencantumkan gaji dan tunjangan yang tidak masuk akal pada iklan. Perlu kamu ketahu, bahwa gaji merupakan informasi rahasia antara perusahaan dan karyawan, sehingga tidak etis jika dicantumkan pada iklan.
6. Domain perusahaan tidak jelas/ meragukan
Pada iklan lowongan kerja, perusahaan akan mencantumkan domain resmi perusahaan. Domain perusahaan umumnya berupa (nama divisi)+(nama perusahaan).com. Ini menjadi penanda bahawa perusahaan tersebut asli. Jika perusahaan tidak menggunakan domain resmi, bisa dipastikan bahwa lowongan kerja tersebut fiktif.
Jika kamu dihubungi oleh oknun yang mengaku HRD namun alat emailnya yang digunakan masih menggunakan domain gratis, seperti Yahoo atau Gmail, maka kemungkinan lowongan tersebut palsu. Tapi ada beberapa perusahaan yang menggunakan email gratisan karena kendala teknis atau internal. Nah sebaiknya untuk masalah domain ini kamu lakukan beberapa verifikasi misal menelpon telepon resmi perusahaan atau menanyakan via sosial media resmi perusahaan.
Cara Menghindari Lowongan Kerja Palsu
Untuk kamu yang tidak ingin terjerat penipuan ini, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan. Penasaran? Yuk simak cara menghindari lowongan kerja palsu yang dapat merugikan kamu di bawah ini.
1. Melamar melalui situs karir resmi perusahaan
Yang pertama kamu harus lakukan untuk menghindari penipuan adalah dengan melamar kerja lewat situs karir resmi perusahaan yang kamu tuju. Di situs resmi perusahaan, kamu akan mendapatkan informasi lengkap, seperti posisi yang dibutuhkan, kualifikasi, bahkan dapat langsung mengirimkan CV dan surat lamaran kerja.
2. Cek linkedin HRD
Tak sedikit orang yang kerap dihubungi oleh pihak yang mengaku perusahaan, padahal tidak pernah melamar kerja sebelumnya. Jika seperti itu, jangan terburu-buru untuk mengiyakan tawaran tersebut, sebab bisa saja itu adalah penipuan. Untuk itu, sebaiknya cek apakah orang yang menghubungi kamu benar-benar pegawai di perusahaan tersebut. Cek dengan mengetik (nama orang/HRD yang menghubungi)+(nama perusahaan) di kolom pencarian linkedin. Jika terjadi hal yang janggal atau kamu masih ragu, kamu dapat menghubungi nomor telepon perusahaan yang bersangkutan untuk memastikan.
Di atas adalah penjelasan tentang ciri-ciri lowongan kerja palsu atau fiktif. Ketika mendapatkan informasi lowongan kerja , jangan terburu-buru untuk mengirimkan CV dan lamaran kerja. Sebaiknya, simak dulu isi iklan tersebut dengan baik agar tidak terjerat penipuan lowongan kerja. Searching dulu perusahaan pada iklan tersebut dan dan pastikan lowongan tersebut tidak palsu dengan cara di atas. Jangan sampai terjerat pada lowongan kerja palsu yan dapat merugikan kamu.
Sekian informasi tentang Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu, jangan lupa juga lihat Contoh CV Bahasa Inggris yang menarik HRD. Semoga bermanfaat dan dapat membantu kamu untuk menghindari lowongan fiktif. Simak berbagai informasi menarik seputar dunia kerja lainnya hanya di cari-kos blog.