Cerita Dibalik Hari Valentine Yang Identik Dengan Bunga dan Cokelat – Valentine dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Hari ini menjadi momen yang dinanti oleh para pasangan hampir diseluruh belahan dunia. Biasanya pada hari ini, setiap pasangan akan menyiapkan Kado Valentine. Tak hanya hadiah, melainkan juga ucapan romatis wajib ada pada hari kasih sayang ini.
Hadiah yang paling indentik saat Valentine adalah Bunga dan Cokelat. Tak jarang kita melihat pada saat Valentine, bunga dan cokelat sangat laris dan selalu ada dalam perayaan hari kasih sayang. Bunga dan cokelat dianggap sebagai simbol kasih sayang. Ternayata bunga dan cokelat juga memiliki sejarah panjang untuk menggambarkan perasaan sayang kepada lawan jenis.
Sejarah Bunga dan Cokelat Pada Hari Valentine
Pada dahulu kala, bunga menjadi media untuk menyatakan pesan non verbal. Lalu pada era 1700-an muncul istilah “languange of flower” di Eropa yang diperkenalkan oleh Raja Charles II dari Swedia. Saat itu, berbagai bunga menjadi simbol kekaguman, sementara memberikan bunga mawar merah melambangkan cinta.
Sementara cokelat juga memiliki sejarah panjang sebagai simbol kasih sayang. Cokelat Valentine pertama kali diluncurkan di Inggris pada 1868. Saat itu, cokelat dinilai sebagai makanan mewah yang biasa dikonsumsi kalangan atas karena dibandrol dengan harga yang mahal.
Tak hanya itu yang menjadi alasan mengapa cokelat menjadi simbol kasih sayang. Makanan satu ini memiliki sifat aphrodisiac, yakni sifat yang bisa membangkitkan gairah. Selain itu pula, cokelat juga bisa meningkatkan mood baik dan perasaan jatuh cinta.
Hubungan antara coklat dengan Valentine ada contoh utama bahwa cokelat tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, melainkan juga untuk menunjukan dua elemen esensial dari beberapa peradaban sebelumnya. Namun romantisme nampaknya muncul pertama kali pada puisi Chaucer pada tahun 1382 yang berjudul Parlemen of Foules. Dalam puisinya, Chaucer menjelaskan sifat natural cinta ketika mereka keluar mencari pasagan pada “seynt Voantynes day”.
Dalam beberapa abad berikutnya, hari Valentine semakin populer sebagai hari libur musim semi. Lagu, Puisi, Bunga Mawar dirayakan dengan hari penuh cinta. Walaupun permen belum terlalu terlihat, sebab gula masih termasuk komoditas berharga di Eropa.
Seiring Victoria menjadi ratu pada tahun 1837, teknologi siap mengubah hari Valentine manjadi tambang emas komersial. Victoria senang sekali menunjukkan perasaannya melalui pemberian kartu dan hadiah. Walaupun sebenarnya Valentine adalah tentang menjadapatkan kebahagiaan.
Sekian Cerita Dibalik Hari Valentine Yang Identik Dengan Bunga dan Cokelat. Semoga bermanfaat dan dapat membantu kamu untuk mengetahui cerita dibalik indentiknya bunga dan cokelat pada hari Valentine. Simak juga berbagai artikel menarik lainnya hanya di Cari-kos Blog.