Jadi anak kos dan 5 hal mengapa harus merasakannya – Merantau sudah menjadi trend untuk anak muda, baik itu yang sedang mulai kuliah, atau yang baru menjadi pekerja. Biasanya alasan merantau adalah karena ingin merasakan kemandirian dan mencari hidup yang lebih mapan daripada di kampung halaman. Mau tidak mau, kebutuhan untuk merantau mengharuskan mereka untuk tinggal sendiri, baik itu kontrak rumah atau sewa kamar kos. Nah, buat kalian yang sudah merasakan menjadi anak kos, pasti kalian merasakan suka duka yang harus dilewati setiap hari. Tapi buat kalian yang masih takut-takut untuk mulai nge-kos, yuk kita intip 5 alasan mengapa kalian harus merasakan jadi anak kos.
Dari keenam alasan ini, mungkin tidak semuanya kalian sadariketika kalian mulai menjadi anak kos. Tetapi justru akan kalian sadari kalau kalian sudah purna menjadi anak kos. Yuk kitabaca satu per satu!
LATIHAN ATUR KEUANGAN
Menjadi anak kos yang berkuliah atau bekerja jauh dari orang tua menuntut kalian untuk mengatur keuangan sendiri. Kondisi ini banyak dipakai anak muda untuk belajar sebelum melangkah ke kehidupan yang lebih dewasa. Mereka akan bisa mengelola uang saku yang diperoleh atau pemasukan dan mengelola pengeluarannya. Mereka akan memastikan bahwa keuangannya tidak habis untuk jangka waktu tertentu, misalkan sampai akhir bulan.
Ketika seorang laki-laki atau perempuan menjadi penghuni kos, mereka punya kebutuhan masing-masing. Dalam mengeluarkan uang, penghuni kos akan dituntut untuk bijaksana, tidak terlalu hemat tapi juga tidak boros.
LEBIH MENCINTAI KELUARGA
Sebagian besar orang akan merasa sedih kalau jauh dari keluarga. Tapi kalau untuk anak yang tinggal merantau di kos, tidak ada keluarga satupun yang menemani, tinggal jauh dari keluarga adalah sesuatu yang bermakna. Jarak yang jauh untuk bertemu dan waktu yang terbatas untuk melepas rindu ketika berjumpa membuat perasaan lebih sayang dan lebih cinta kepada keluarga. Pernah kan melihat perantau, anak kos, atau siapa pun yang sudah tinggal jauh dari orang tua, akan merasa senang sekali ketika punya kesempatan untuk pulang kampung? Yap benarsekali, pulang kampung tidak lagi menjadi hal yang membosankan bagi mereka yang merantau, karena mereka benar-benar merasakan relasi dan perasaan cinta yang erat dengan keluarga, tempat mereka pulang.
LATIHAN LAPANG DADA DAN APA ADANYA
Poin ini ada kaitannya dengan kepintaran anak kos dalam mengelola keuangan. Kebanyakan penghuni kos adalah perantau yang kuliah atau bekerja dalam sebuah perusahaan/usaha, dan memiliki persediaan keuangan yang tetap setiap bulannya. Biasanya aka nada siklus dimana keuangan masih aman, hingga menipis. Ketika keuangan sudah menipis, maka mereka harus benar-benar berhemat agar bisa bertahan. Nah, menjadi anak kos artinya juga harus berlatih untuk lapang dada dan hidup apa adanya. Dengan prinsip ini, maka keuangan kalian akan terjaga, dan hidup kalian aman walaupun di tanggal-tanggal kritis.
INTERAKSI DENGAN BANYAK JENIS KARAKTER MANUSIA
Menjadi anak kos, berarti kalian akan menghadapi tetangga yang juga berbeda dengan kondisi kalian dirumah. Mereka yang akan menjadi tetangga kalian adalah orang-orang yang juga merantau, jauh dari orang tua, dan tentunya memiliki karakter yang berbeda. Dalam kondisi ini, kalian harus benar-benar belajar untuk memiliki relasi yang baik dengan semua jenis karakter manusia. Mungkin ada yang lembut, tegas, pendiam, cerewet, hingga karakteristik lainnya. Dengan demikian, kalian akan saling memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik.
LATIHAN MANDIRI DAN PERCAYA DIRI
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai anak kos, maka kalian harus menerapkan kemandirian. Apapun yang biasanya bisa dibantu orang tua atau pembantu dirumah, harus kalian kerjakans endiri. Bahkan kalian harus mengerjakan semua hal dari kalian bangun pagi sampai waktunya tidur, sendirian tanpa ada bantuan. Justru dengan kondisi tersebut, maka kalian akan terus terlatih dalam hal kepercayaan diri dan kemandirian.